Nama : Airo Kamta Perangin_angin
NIM. :193309010133
Tugas bahasa indonesia
1. Jelaskan pengertian konsepsi Ejaan bahasa indonesia
2. Jelaskan cakupan ejaan bahasa Indonesia
3. Jelaskan syarat penulisan kaidah ejaan bahasa Indonesia
4. Sebutkan dan jelaskan jenis jenis tanda baca dalam kaidah ejaan bahasa indonesia
5. Tuliskan contoh tanda baca dalam kaidah ejaan bahasa Indonesia
Penyelesaian
1. kaidah-kaidah cara menggambarkan bunyi-bunyi (kata, kalimat, dsb.) dalam bentuk tulisan (huruf-huruf) serta penggunaan tanda-tanda baca
2. Cakupan Ejaan:
1. Penulisan Nama
a. Nama Diri
1) dipakai untuk menyebut diri seseorang atau nama seseorang
2) dapat diberikan pada nama-nama geografis
3) dipakai juga untuk nama organisasi, lembaga, badan hukum, judul dokumen, dan sebagainya
Catatan:
1) Nama diri ditengarai dengan pemakaian huruf kapital sebagai huruf awal (setiap) kata.
2) Nama diri dapat dikenali karena:
a) bersifat satu-satunya (tidak ada duanya), misalnya Presiden Republik Indonesia, Rumah Sakit Islam Jakarta;
b) tidak didahului kata bilangan (satu, dua, dst.; beberapa; seorang, dua orang, dst.; kedua, ketiga, dst.), misalnya dua Gubernus Jawa Barat.Yang benar: Gubernur Jawa Barat dan dua gubernur.
3) Kata seperti gubernur, presiden, dsb., jika tidak disertai nama orang, tempat, dsb., adalah kata benda (dikenal dengan “nama jenis”). Penulisannya tidak perlu diawali dengan huruf kapital.
b. Nama Jenis
Nama jenis adalah sebutan lain untuk istilah “kata benda”. Setiap kata yang bukan nama diri disebut kata benda atau nama jenis.
2. Penulisan Kata
a. Kata Dasar
Kata dasar, yang belum mendapat imbuhan, ditulis sesuai dengan kaidah yang berkaitan, misalnya dengan kaidah pemakaian huruf kapital.
b. Kata Berimbuhan/Kata Turunan
Kata berimbuhan adalah kata yang sudah mendapat imbuhan berupa awalan, akhiran, sisipan, dan gabungan dari awalan dan akhiran.
Imbuhan dituliskan serangkai dengan kata dasar.
c. Gabungan Kata/Kata Majemuk
Gabungan kata dan kata majemuk adalah gabungan dua kata atau lebih yang menyatakan makna khusus.
Gabungan kata dan kata majemuk ditulis terpisah, kecuali yang sudah padu benar.
3. Pemakaian Huruf Kapital
Huruf kapital digunakan
a. pada penulisan nama diri, baik nama orang, nama geografis, nama waktu, nama gelar, nama pangkat, maupun nama-nama lainnya.
b. pada penulisan kata ganti penunjuk kekerabatan, yang dipakai sebagai sapaan (untuk orang kedua dan orang ketiga).
Tidak digunakan jika kata kekerabatan itu didahului kata bilangan atau diikuti kata ganti milik.
c. pada gelar kehormatan, keturunan, keagamaan, dan kepangkatan yang diikuti nama orang.
d. pada nama jabatan dan pangkat yang diikuti nama orang.
e. pada awal kata--dan setiap unsur katanya, kecuali kata penghubung--untuk nama badan, dokumen resmi, lembaga pemerintah, dan judul karangan, buku, majalah, dan surat kabar.
f. untuk singkatan nama gelar yang diikuti nama orang dan singkatan sapaan, diakhiri dengan tanda titik.
g. Beberapa kaidah pemakaian huruf kapital juga berlaku dalam penulisan kalimat, petikan langsung, dan ungkapan keagamaan.
3.
3. Huruf kapital digunakan sebagai penggunaan huruf pertama dalam ungkapan yang berkaitan dengan hal-hal keagamaan, kitab suci, nama Tuhan termasuk kata gantinya.
Contohnya:
– Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang
– Qur’an, Alkitab, Injil, Taurat
– Islam, Kristen, Katholik, Hindu, Budha
– Al-Baqarah ayat 145, Yohanes : 2
– Tuhan akan menunjukkan jalan yang benar kepada hamba-Nya.
– Bimbinglah hamba-Mu, ya Tuhan, ke jalan yang Engkau beri rahmat.
2. Huruf kapital digunakan sebagai hurufpertama gelar kehormatan, keturunan, dan keagamaan yang diikuti nama orang.
Contohnya:
– Muhammad SAW, Isa Al-Masih
– Nabi Ibrahim, Nabi Nuh, Malaikat Jibril
– Imam Syafi’I, Haji Agus Salim, Sri Sultan Hamengkubuwono IX
Adapun beberapa perhatian khusus, seperti dalam kalimat ini :
– Dia baru saja diangkat menjadi sultan yang kesebelas.
– Dua tahun berikutnya, dosen kami akan berangkat haji.
– Hassanuddin, sultan Makassar, digelari Ayam Jantan dari Timur.
3. Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama nama jabatan dan pangkat yang diikuti nama orang pemangku jabatan.
Contohnya:
– Presiden Soekarno, Wakil Presiden B.J. Habibie, Perdana Menteri Silvio Berlusconi, Paduka Yang Mulia Raja Bhumibol Adulyadej, Ratu Elizabeth
– Walikota Tri Rismaharini, Gubernur Ahok
– Menteri Pendidikan Anis Baswedan, Menteri Bambang Sudibyo
– Profesor Soepomo, Letnan Jenderal Djoko Santoso, Letjen Suprapto
Adapun beberapa perhatian khusus, seperti dalam kalimat ini :
– Siapakah walikota yang baru dilantik itu?
– Dua hari yang lalu, Mayor Jenderal Djoko Santoso baru diangkat menjadi letnan jenderal.
• Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama nama orang.
Contohnya:
– Muchamad Resya Firmansyah, Arum Sulistyowati, Sri Handayani, Patrick Simamora, Alan Budi Kusuma, Giovanni Putri Astuti, Bambang Sutrisno, Rhendy Sapta Wardhana
– Bastian Schweinsteiger, Carlo Ancellotti, Vladimir Putin, Kobe Bryant, Scarlet Johansson, Muhammad Ali, Carl Jhonson, Chris Evans, Cristiano Ronaldo, Robert Downey Jr., Gal Gadot
Adapun beberapa pengecualian dalam nama orang, karena latar belakang keluarga ataupun budaya pemilik nama seperti :
– LeBron James, Leonardo DiCaprio
5. Huruf Kapital digunakan sebagai huruf pertama nama bangsa, suku, dan bahasa.
Contohnya :
– bangsa Indonesia, suku Dayak, bahasa Jepang
Adapun perhatian khusus dalam penyusunan kalimat, seperti :
– . . . mengindonesiakan kata-kata asing.
– Jangan keinggris-inggrisan!
6. Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama nama tahun, bulan, hari, hari raya, dan peristiwa sejarah.
Contohnya :
– tahun Hijrah, bulan Oktober, hari Galungan, Jum’at Kliwon, hari Natal, Perang Tabuk, Proklamasi Kemerdekaan Indonesia.
Adapun perhatian khusus dalam penyusunan kalimat, seperti :
– Soekarno-Hatta memproklamasikan kemerdekaan Indonesia pada . . .
– Perkembangan teknologi nuklir memicu resiko pecahnya perang . . .
7. Huruf kapital digunakan sebagai nama khas geografi.
Contohnya :
– Asia Tenggara, Sungai Nil, Kali Opak, Lembah Baliem, DKI Jakarta, Jabotabek, Kota Pelajar, Daerah Istimewa Yogyakarta
Adapun perhatian khusus seperti :
– . . . mereka pun akhirnya pergi ke selatan.
– Mandi di kali adalah kebiasaan masyarakat . . .
8. Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama nama resmi badan, lembaga pemerintahan, organisasi, ketatanegaraan, dan nama dokumen resmi, serta sebagai huruf pertama setiap unsur bentuk ulang sempurna.
Contohnya :
– Undang Undang Dasar 1945 (UUD 45)
– Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)
– Kementrian Riset dan Teknologi dan Pendidikan Tinggi
– Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB)
– Palang Merah Indonesia (PMI)
– Rancangan Undang-Undang Kepegawaian
– Surat Keputusan Presiden Republik Indonesia, Nomor 57, Tahun 2004
Adapun beberapa perhatian khusus, antara lain :
– Pemerinttah republik kita telah menyepakati . . .
– . . . menurut undang-undang yang berlaku, guru . . .
– . . . kasus suap dalam beberapa lembaga badan hukum.
9. Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama semua kata di dalam nama buku, majalah, surat kabar, dan judul karangan, kecuali kata partikel seperti di, ke, dari, untuk, dan yang, yang tidak pada posisi awal.Contohnya :
– Dari Ave Maria ke Jalan Lain ke Roma
– Bacalah majalah Bahasa dan Sastra
– Yadi adalah wartawan koran Jawa Pos
10. Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama unsur singkatan nama gelar, pangkat, dan sapaan khusus.Contoh :
– S.S. sarjana sastra
– Prof. professor
– S.pd. sarjana pendidikan
– M.A. master of arts
– Tn. tuan
– Bpk. bapak
– Ny. nyonya
– Sdr. Saudara
Adapun perhatian khusus dalam pemberian huruf kapital dalam gelar adalah dokter dan doktor:
– Dr. digunakan kepada seseorang yang telah menempuh pendidikan hingga lulus strata tiga (S3). Misalnya : Dr. Eko Setyo Humanika, M.Hum.
– Sedangkan penggunaan dr. digunakan kepada seorang ahli penyakit yang telah menempuh pendidikan profesi dokter. Misalnya : dr. Erwin Santosa
– Untuk menghindari kesalahpahaman dalam penulisan dalam awal kalimat, disarankan untuk tidak menggunakan singkatan. Misalnya : “. . . penyakit tersebut. Dokter Muchlis akhirnya memutuskan untuk . . .”, bukan “. . . penyakit tersebut. Dr. Muchlis akhirnya memutuskan untuk . . .” ataupun “. . . kasus tersebut. dr. Muchlis akhirnya memutuskan untuk . . .”
11. Huruf kapital digunakan khusus sebagai huruf pertama kata ganti Anda.
Contohnya :
– Sudahkah Anda tahu?
– . . . gagal. Maka dari itu, Anda tidak wajib . . .
– Jamu ini sangat bermanfaat bagi kesehatan tubuh Anda.
Baca juga: Cara Membuat Sitasi dengan Mudah di Microsoft Word
12. Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama pada awal kalimat.
Contohnya :
– Mereka pergi ke seminar tersebut menggunakan angkutan umum.
– Akan tetapi, para pemimpin dunia saat itu tidak menyepakati . . .
– . . , tidak sebanding dengan dana yang terbuang. Pembangunan itu pun akhirnya terbengkalai.
13. Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama petikan langsung.
Contohnya :
– Akupun bertanya pada diri sendiri, “Apakah setelah lulus nanti dia akan pergi?”
– Bapak menghibau kami, “Jangan sampai harapan kalian hilang!”
– “Kemana saja kau dari kemarin??”, katanya.
– “Besok pagi,” kata neneknya, “dia akan berangkat”.
14. Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama kata penunjuk hubungan kekerabatan seperti bapak, ibu, saudara, kakak, adik, dan paman, yang dipakai dalam penyapaan dan pengacuan.
Contohnya :
– “Kapan Bapak berangkat?” tanya Siti.
– Karin bertanya,”itu apa, Pak?”
– “Silakan duduk, Kakak!” kata pelayan kafe itu.
– Minggu depan Paman akan pulang.
Adapun perhatian khusus seperti :
– Sebagai anak yang berbakti, wajib hukumnya untuk menghormati bapak dan ibu kita.
– Semua kakak dan adik saya sudah berkeluarga.
B. Teknik Menulis Huruf Miring
1. Huruf miring digunakan untuk menulis nama buku, majalah, dan surat kabar yang dikutip dalam tulisan.
Contohnya :
– majalah Bobo
– surat kabar Kompas
– novel Tenggelamnya Kapal Van der Wijk karya Buya Hamka
2. Huruf miring digunakan untuk menegaskan atau menghususkan huruf, bagian kata, atau kelompok kata.
Contohnya :
– Buku ini bukan buku novel fantasi semata, melainkan . . .
– Orang itu memanglah panjang tangan!
– Dia tidak menafkahi, tetapi dinafkahi oleh istrinya yang sudah . . .
3. Huruf miring digunakan ketika menulis kata-kata nama ilmiah dan ungkapan asing, kecuali yang telah disesuaikan ejaannya dengan EYD.
Contohnya :
– Menurut Darwin, Homo sapiens adalah makhluk yang disebut . . .
– Kurang dari sewindu, negara tersebut secara de facto telah . . .
– Yggdrasil, secara mitologi nordik, diterjemahkan sebagai pohon dunia.
Adapun contoh istilah asing yang telah disesuaikan, yaitu :
– Lembaga tersebut tengah melakukan komputerisasi data. (dari kata computerization)
– Negara itu telah mengalami empat kali kudeta (dari kata coup d’etat)
– Virus adalah mikroorganisme yang menyebabkan penyakit (dari kata microorganism)
Pada akhirnya kita wajib mengetahui kaidah ini supaya tulisan kita menjadi berkualitas. Tentunya juga, demi tujuan menulis buku yang berkualitas. Pelajaran yang didapat: “Jangan pernah menyepelekan hal yang kecil”.
4. 1. Tanda Titik (.)
Jenis-jenis tanda baca yang pertama adalah tanda titik atau yang sering disimbolkan dengan simbol (.). Secara umum, kita mengetahui bahwa fungsi tanda baca ini adalah sebagai penutup dari sebuah kalimat, terutama untuk kalimat deklaratif (kalimat pernyataan) dan kalimat berita. Selain itu, tanda baca ini juga digunakan pada penulisan gelar, singkatan, sejumlah angka tertentu.
2. Tanda Koma (,)
Tanda baca ini berfungsi untuk memisahkan beberapa bagian dari suatu kalimat. Sama seperti tanda titik, koma juga biasa difungsikan untuk penulisan gelar, singkatan, dan juga angka-angka tertentu.
3. Tanda Kurung ( ( ) )
Tanda kurung merupakan tanda baca yang berfungsi untuk menandai keterangan tambahan dalam suatu kalimat.
4. Tanda Petik Tunggal (‘ ‘)
Jenis-jenis tanda baca selanjutnya adalah petik tunggal (‘). Tanda petik ini berfungsi sebagai yang berfungsi untuk menandai beberapa istilah tertentu yang terkandung dalam suatu kalimat.
5. Tanda Petik Dua (” “)
Berbeda dengan tanda petik tunggal, tanda petik dua merupakan tanda petik yang berfungsi untuk menandai pernyataan langsung dalam suatu kalimat langsung atau juga pada bagian percakapan dalam suatu naskah drama
6. Tanda Seru (!)Tanda baca seru (!) merupakan tanda baca yang berfungsi sebagai penutup sekaligus penegas bagi kalimat imperatif (kalimat perintah) dan juga kalimat seruan.
7.Tanda Tanya (?)
Kebalikan dari tanda seru, tanda tanya merupakan tanda baca yang memperkuat kalimat interogatif atau yang lazim disebut dengan kalimat tanya.
8. Tanda Hubung (-)
Seperti namanya, tanda hubung (-) merupakan tanda baca yang fungsinya adalah untuk menghubungkan beberapa unsur tertentu dalam kata dan kalimat, seperti menghubungkan kata ulang dan sebagai penghubung kalimat dengan bagian kalimat yang terpaksa dipindahkan ke baris selanjutnya.
9. Tanda Pisah (–)
Tanda pisah (–) merupakan tanda baca yang berfungsi sebagai penanda adanya sisipan kata atau kalimat dalam suatu kalimat utama.
10. Tanda Titik Dua (:)
Tanda baca ini merupakan tanda baca yang fungsinya adalah sebagai penutup suatu kalimat, yang selanjutnya akan diikuti oleh sejumlah perincian dari kalimat tersebut.
11. Tanda Titik Koma (;)
Tanda baca ini berfungsi sebagai pemisah dari dua perincian dalam suatu kalimat. Tanda baca ini juga bisa dipakai sebagai pengganti kata dan.
12. Tanda Elipsis (…)
Tanda baca ini mempunyai fungsi sebagai penanda adanya bagian kalimat yang dipotong atau dihilangkan. Tanda baca ini juga bisa dipakai untuk menandai bagian yang tidak selesai dalam suatu naskah dialog.
13. Tanda Kurung Siku atau Kurawal ([ ])
Berbeda dengan tanda kurung biasa, tanda kurung ini fungsinya adalah penanda adanya bagian yang dikoreksi dari suatu kalimat.
14. Garis Miring (/)
Selain sebagai pengganti kata atau, tanda baca ini juga biasa dipakai dalam penulisan nomor surat, alamat, dan penanda periode tahun tertentu.
15. Tanda Baca Penyingkat (Apsotrof) (‘)
Jenis-jenis tanda baca yang terakhir adalah tanda baca apostrof. Tanda baca ini merupakan tanda baca yang berfungsi sebagai penanda adanya bagian yang hilang dalam suatu kata atau bilangan tahun.
5 . 1.Contoh Tanda Baca Titik (.)
• Para siswa kini sedang belajar di kelas.
• Mereka akan berangkat pada pukul 13.20 nanti.
2. Contoh Tanda Baca Koma (,)
• Kelompok kami terdiri dar Popon, Budi, Ari, dan juga Bintang.
• Pada hari Minggu, kami sempat bertemu dan berbincang sejenak dengannnya.
3. Contoh Tanda Baca Kurung ( ( ) )
• Ade (anak Pak Awan) akan melanjutkan studi ke Belanda tahun depan.
• Media daring (online) kini kian menjamur saja.
4. Contoh Tanda Baca Petik Tunggal (‘ ‘)
• Nathan adalah salah satu ‘anak emas’ perusahaan ini.
• Akhirnya, Neymar resmi ‘angkat koper’ dari FC Barcelona.
5. Contoh Tanda Baca Petik Dua (” “)
• Tanda tendeng aling-aling, dia pun berkata kepadaku, “dasar anak tak tahu diri!”.
• “Saat sukses nanti, kau jangan sampai lupa dari mana kau berasal,” ujarnya kepadaku.
6. Contoh Tanda Seru (!)
• Tolong jangan kau beritahu soal itu kepadanya!
• Wah, pemandangan pantai ini sungguh menakjubkan!
7. Contoh Tanda Tanya (?)
• Siapa yang semalam mengatarmu pulang ke rumahu?
• Apa kau mau hidupmu menderita terus-menerus?
8. Contoh Tanda Hubung (-)
• Ongol-ongol merupakan salah satu kue tradisional yang ada di Indonesia.
• Bagiku, dia adalah gadis paling cantik se-Pontianak.
• 9. Contoh Tanda PIsah (–)
• Wanita itu–yang senyumnya begitu manis–tengah terduduk sendiri di sebuah bangku taman.
• Steven Gerrard–mantan pemain Liverpool dan LA Galaxy–resmi melatih tim Glasgow Rangers.
10. Contoh Tanda Titik Dua (:)
• Sebanyak tiga orang siswa resmi menjadi calon ketua OSIS SMAN 77, di mana ketiga siswa itu antara lain: Deva Anugrah, Ardhira Saputra, dan Ganesha Prabaswara.
• Restoran itu menyajikan berbagai masakan Sunda, di mana masakan-masakan tersebut antara lain: karedok, lotek, sayur asem, nasi timbel, dan nasi tutug oncom.
• 11. Contoh Tanda Titik Koma (;)Langit siang kian menghitam; hujan deras pun turun.
• Jenis-jenis karangan berdasarkan cara penyajiannya terdiri atas lima jenis, yatu: karangan argumentasi; karangan deskripsi; karangan eksposisi; karangan narasi; dan karangan persuasi.
12. Contoh Tanda Baca Elipsis (…)
• Penyebab terjadinya… itu akan segera diselidiki.
• “Jadi, bisa disimpulkan bahwa jika dua ditambah dua, maka hasilnya adalah…”
13. Contoh Tanda Kurung Siku atau Kurawal ([ ])
• Penelitian ini akan membahas soal kerenjangan [so]sial yang terjadi di lingkungan masyarakat kita.
• Jadi, bahasa jurnalistik yang baik (menurut Abdul Chaer [yang bisa dilihat di bab awal bukunya]) adalah bahasa jurnalistik yang hemat kata, tepat makna, dan juga menarik.
14. Contoh Tanda Baca Garis Miring (/)
• Kopi bisa disajikan dengan air panas/dingin.
• Pak Usman menjual ayam gorengnya dengan harga Rp. 9.000/potong.
15. Contoh Tanda Baca Penyingkat atau Apostrof (‘)
• Besok, aku pasti ‘kan datang ke rumahmu.
• Sheila on 7 merupakan salah satu grup musik era ’90-an yang masih eksis hingga saat ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar